I Love You My Ugly Duck
Heiheihei! I have a new story! Cuma iseng aja! Gak tau ini mau jadi cerpen atau cerbung. Tapi mohon dibaca ya… Maaf kalo couplenya itu lagi. Udah klop banget siih ^.^ *CGL FOREVER* Juga maaf kalo tambah jelek. Langsung sajjoo…
Happy Reading J
CECK THIS OUT!>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Siapakah dia? Dia tak pernah menampakkan keberadaannya. Saat aku sedang kesepian, dia menghiburku dengan nada-nada indah buatannya. Saat aku sedang sedih, dia menghiburku dengan sejuta canda tawanya lewat selembar kertas berisi lelucon konyolnya. Saat aku sedang marah, dia menenangkanku dengan kata-kata bijaknya. Dia memberiku bunga yang berbeda setiap hari, serta puisi-puisi indahnya yang menyejukkan hati. Aku benar-benar penasaran. Siapa dia? Mungkin hanya lewat selembar kertas aku tau perasaannya padaku. Aku juga tak tahu… mengapa tiba-tiba aku merasa jatuh cinta pada ‘Ugly Duck’. Yaah ‘Ugly Duck’ itulah sebutan darinya. Setiap dia menuliskan lagu, lelucon, ataupun puisi, dia selalu menuliskan inisialnya, ‘Ugly Duck’. Sejelek itukah dia? Hingga menyebut dirinya sendiri Ugly Duck? Aku tak tau pasti. Entah apa yang membuatku jatuh cinta pada Ugly Duck. Mungkin, karna dia selalu perhatian dan ada disaat aku butuh. Walau hanya dalam lembaran kertas dia mampu membuatku terpesona. Aku harus mencari tahu siapa dia!
Rintik hujan dan awan hitam yang menemaniku ke sekolah membuatku lesu dan malas untuk belajar. Sesekali petir menyambar membuat suasana tampak menyeramkan, dan pagi ini semua teman-temanku belum ada yang datang. jadilah aku sendiri dikelas. Pagi ini aku menemukan selembar kertas dan setangkai bunga matahari di kolong mejaku.
‘Matahariku tersenyumlah J.
Bunga matahari untuk menyinari harimu’
Ugly Duck
Seulas senyum nampak dibibirku. Mataku beralih ke bunga matahari di atas mejaku. Aku mengambilnya kemudian memandangnya cukup lama, memainkan tangkainya menciumnya sesekali, sambil berpikir. ‘Siapa sih loe Ugly Duck? Gue penasaran banget sama loe, loe yang bikin hari-hari gue lebih berwarna. Elo yang bikin gue tenang dan elo juga yang bikin gue ngerasain jatuh cinta.’ Batinku. Tiba-tiba…
“woi bro! pagi-pagi udah ngelamun aja nih? Ngelamunin siapa? Secret admirer loe?” seorang cowok gondrong yang tak lain adalah sahabatku, Ray.
“tau aja loe” ujarku sambil tersenyum kecil. Aku berdiri dan berjalan keluar kelas dengan bunga matahari yang masih ada di genggamanku.
“eh mau kemana loe? Masih ujan tuh” teriak Ray dari dalam kelas.
“keluar. Gue males di kelas, ngantuk” jawabku.
Dengan langkah santai, aku berjalan menyusuri lorong-lorong kelas. Langkahku terhenti ketika sampai di depan ruangan yang merupakan bekas ruang musik. Hm… memang ruangan ini sudah tidak dipakai lagi, dan ruang musik sudah di pindahkan di dekat aula. Namun, disitu aku melihat seorang gadis sedang memainkan gitar berwarna hitam. Aku tercekat mendengarkan nada-nada yang dimainkan oleh gadis itu. nada-nada itu seperti pernah kukenal dan… ya! Itu seperti rangkaian nada-nada buatan Ugly Duck. Aku berjalan perlahan memasuki ruangan itu. gadis itu tetap asik memainkan gitarnya. Wajahnya menunduk sehingga rambut lurusnya yang tergerai menutupi sebagian wajahnya. Tiba-tiba gadis itu menghentikan permainannya kemudian mendongakkan kepalanya. Setelah melihatku, gadis itu berdiri dan dengan buru-buru melangkah menuju pintu dengan menunduk, namun aku segera menahannya. Aku menahan bahunya pelan.
“eh tunggu! Elo mau kemana? Permainan gitar loe bagus. Lainkali loe bisa main gitar bareng gue kan? Dan… nama loe sapa?” tanyaku.
“maaf kak. Gue ada urusan, permisi” kata gadis itu sambil berlalu dengan wajah yang tetap menunduk.
‘Kak? Jadi dia junior gue? Kayaknya gue pernah tau deh? Tapi dimana ya?’ aku bertanya-tanya sambil terus menatap kepergian gadis itu. aku penasaran… ‘bagaimana bisa?’
***
Esoknya…
“eh Kka! Loe tau nggak?” tanya Rio, sahabatku yang lain.
“nggak”
“iiih! Gue belom selesei ngomong bego’!”
“gue nggak bego’! begoo’!” balasku.
“udah deh! Gue mau cerita nih!” Rio mengalah.
“apaan?”
“loe tau? sekarang gue lagi ngerasain jatuh cinta Kka!” ujar Rio dengan mata berbinar.
“jatuh cinta? Tumben? Siapa yang bisa bikin loe jadi gila kaya gini?” godaku.
“hmm… dia manis, jenius, baik pula! Biar nggak cantik tapi dia menawan! Woaaah!” teriak Rio histeris.
“Bujubuneng! Gundulmu cepot Io! gak usah lebbeh gitu deh! Bisa budeg kupingku!” omelku dengan logat bahasa jawa.
“hehe ya mangap Cak!” cengirnya.
“Cak Cak! Mbok kirane aku cicak ngono ye?” omelku lagi.
“ngomong apaan sih loe Kka?” tanya Rio bingung. Jelas aja dia bingung, orang aku aja dari Jogja, Rio dari Manado.
“enggak! Ituh ada cicak pakek rok, seksi banget!”
“mana? Emang ada yah?” tanya Rio dengan tampang bego’nya sambil menatap dinding kelas.
“udah deh! Sono! Pergi! Gue lagi pengen sendiri!” usirku. Riopun pergi dengan senyuman yang masih mengembang dibibirnya.
“udah sinting kali tuh anak!” gumamku. Aku menyandarkan kepalaku di tembok, sambil berpikir kembali, siapa Ugly Duck itu?
“hai Kka? Ngantin yuk!” ajak seorang cewek yang berdiri dengan manis di depanku. Aku tersenyum kecil.
“sorry Shill, gue lagi nggak mood” ujarku. Shilla tampak kecewa.
“oh yaudah gue ngajak Alvin aja” kata Shilla.
Aku terdiam dibangkuku. Mengingat kejadian kemarin. ‘siapa gadis itu? apa benar dia Ugly Duck?’ tanyaku dalam hati.
Tiba-tiba… sebuah pesawat-pesawatan dari kertas mendarat manis di atas mejaku. Aku sempat kesal. Aku berniat membuangnya, namun kuhirup aroma dari kertas itu. ‘sama’ batinku. Sama seperti kertas-kertas dari Ugly Duck. Aku membukanya.
‘tak ada kata seindah senyumanmu
Keep smilling J’
Kuamati sekitarku. Aku berdiri kemudian berjalan keluar kelas. ‘mungkin belum jauh’ batinku. Kulihat seorang gadis berjalan tergesa-gesa sambil menunduk. ‘gadis itu gadis yang kemarin?’ aku berjalan menyusul gadis itu. Namun, langkahku terhenti saat ia bertemu seseorang.
“……sampe kapan loe tetep kaya gini Ag? Loe kira Cuma dia cowok yg ada di dunia ini? Emang dia ngerti perasaan loe? Udahlah Ag! Berhenti ngagumin dia!” samar-samar gue denger apa yg mereka bicarakan.
“udah kak! Jangan disini! Kita bicarakan ditempat lain aja!” ujar gadis itu sambil menarik cowok yg disebelahnya.
Aku menatap kepergian gadis itu. aku bingung dengan apa yang mereka bicarakan. Akupun memutuskan untuk kembali ke kelas.
“jangan-jangan Ugly Duck itu dia?” pikirku.
***
1 bulan berlalu… Ugly Duck ku belum mau untuk menampakkan dirinya didepanku. Setiap hari tak pernah ia absent untuk mengirimiku lembaran kertas yang berisi kata-kata bijak, dan puisi-puisi indahnya. Kali ini aku sudah bertekad untuk mencari tahu siapa Ugly Duck itu. Kini aku juga sudah mulai curiga dengan gadis yang pernah kutemui di ruang musik sebulan yang lalu. Kudengar-dengar dia gadis pandai, namun ekonomi keluarganya bisa dibilang kurang mampu.
“Kka! Mau kemana loe?” tanya Ray.
“gue… em… Ray! Loe tau nggak cewek ee…maksud gue adek kelas yang waktu itu dapet medali perak di kejuaraan MIPA Internasional?” tanyaku langsung.
“adek kelas? Ngapain loe nanyain adek kelas? Loe naksir? Haha selera loe sekarang yang super genius ya Kka? Hahaha” ledek Ray.
“gue serius nih! Loe kenal gak?” tanyaku lagi.
“emm… kalo gak salah, dia adeknya anak kelas 11-2 trus namanya… siapa ya? Haduh lupa gue boss!” ucapnya sambil menepuk jidatnya.
“yaudah deh… tau nggak dia kelas berapa?”
“mmm… kalo nggak salah…”
“yah elo dari tadi ‘kalo nggak salah’ mulu! Yang pasti kek bro!” potongku. Bagaimana tidak? Daritadi Ray hanya bilang ‘kalo nggak salah’, bener-bener nggak pasti.
“iya iya… dia kelas 10-1! Loe tau kan? Kelas buat anak-anak genius!” ujarnya.
“oke! Thanks bro!” aku melenggang pergi meninggalkan Ray yang hanya geleng-geleng kepala.
***
“misi dek? Disini yang pernah dapet medali perak waktu kejuaraan MIPA Internasional siapa ya?” tanyaku pada salah satu adik kelasku.
“kak Cakka nyari Agni?” tanyanya.
“oh namanya Agni ya? Orangnya yang mana?” tanyaku lagi.
“kayaknya lagi di taman kak” jawabnya.
“makasih ya dek”
Aku langsung menuju ke taman sekolah seperti kata adik kelasku tadi. dan ya… kutemukan sesosok gadis sedang duduk di bangku taman sambil mengayun-ayunkan kakinya. Aku mendekatinya.
“hei!” panggilku.
“kak… Cakka? maaf kak gue permisi dulu” pamitnya. Namun aku menahan tangannya.
“tunggu! Kenapa loe selalu ngehindar saat ketemu gue?” tanyaku. Dia terdiam.
“sorry kak” ia berusaha melepas tanganku yang menahan tangannya.
“agni… gue tau kenapa loe selalu ngehindarin gue…” Dia mendongak menatapku.
“kakak sudah tau?” tanyanya pelan.
Aku tersenyum kecil. “ya… Ugly Duck”
“maaf kak… itu semua gue lakuin karena gue… gue suka sama loe” kata Agni sambil menunduk.
“mungkin terkesan berlebihan ya kak? Gue nggak berani. Gue terlalu buruk untuk jadi pengagum kak Cakka” lanjutnya.
“ssstttt… loe nggak boleh ngomong kaya gitu, siapapun berhak mencintai dan dicintai. Nggak peduli rupa maupun harta” jelasku.
“tapi gue nggak pantes kak. Gue jelek, item, dekil, miskin pula”
“loe nggak jelek kok. Loe manis. Loe juga nggak item, tapi kulit loe sawo matang.” pujiku. Dia menatapku kemudian menggeleng.
“tapi gue miskin kak!?”
“Walaupun loe nggak kaya harta, tapi itu nggak akan menjadi penghalang cinta gue ke loe ag”
“apa?” tanyanya.
“gue cinta loe Ugly Duck” ujarku langsung.
“kakak bercanda kan?” tanya Agni tak percaya.
“ck… gue nggak bercanda agni… gue udah mulai cinta sama Ugly Duck sejak dia bikin hidup gue lebih berwarna. Tapi sayang, dia nggak mau nampakin diri di depan gue. Asal dia tau. Gue Cakka Kawekas Nuraga juga sayaaang sama dia” jelasku.
“tapi Ugly Duck itu bukan Angsa Cantik kak… dia nggak berani nampakin dirinya karena dia nggak secantik mantan-mantan kakak… dia terlalu buruk kak… buruk!” bantahnya.
“sekarang ya sekarang agni… gue cinta Ugly Duck bukan karena parasnya, tapi hatinya. Gue nggak mau denger alasan lain lagi. Gue cinta loe Agni” ucapku. Dia memelukku. Aku membalas pelukannya.
“gue juga cinta loe kak” kata Agni.
“so, would you be my girl?”
“yes I would” lirihnya.
Tiba-tiba…
“AGNI!” panggil seseorang.
“ha?” Agni melepas pelukannya.
“loe…”
________________________________________________________________________________________________________________
Sampai jumpa di part selanjutnya… ^o^
Promote:
www.twitter.com/inneNRG >> twitter
www.plurk.com/inneNRG >> plurk
www.facebook.com/inne.nuragagniaza >> facebook
0 komentar:
Posting Komentar